MEREKA yang fokus mengukur kalori untuk turunkan berat badan percaya bahwa tubuh kita bekerja seperti kalkulator yang hanya bisa tambah...
MEREKA yang fokus mengukur kalori untuk turunkan berat badan percaya bahwa tubuh kita bekerja seperti kalkulator yang hanya bisa tambah kurang dan kali bagi. Terlalu banyak makan dan kurang gerak, berat badan bertambah akan, dan sebagainya. Padahal fungsi metabolisme harus diperhitungkan.
Metabolisme membuat tubuh menghasilkan respons lapar, nafsu makan, juga menurun energi dan menaikkan angka metabolik. Itulah mengapa dalam banyak penelitian penurunan berat badan, efek kompensasi metabolisme tak terbantahkan. Dan berikut mitos-mitos yang perlu diketahui.
Mitos 1: bakar lemak dan membentuk otot bisa bersamaan
Bagi mereka yang baru memulai latihan atau menggunakan hormon anabolik, membangun otot dan membakar lemak secara bersamaan sangatlah sulit. Jika Anda ingin membakar lemak terlebih dulu, fokuslah pada tujuan tersebut, baru beralih ke tujuan berikutnya.
Mitos 2: kalori fokus utama untuk turunkan berat badan
Hormon secara langsung mempengaruhi seberapa banyak makanan yang kita makan dan apa yang kita pilih. Kalori memang penting, tapi itu bukan penentu keberhasilan diet. Fokus hanya pada asupan dan pengeluaran kalori jelas salah.
Mitos 3: hormon berfungsi sendiri-sendiri
Metabolisme menggunakan hormon untuk mengirim pesan bagaimana fungsi tubuh di tempat lain. Tapi hormon tidak bekerja sendiri-sendiri. Fungsi penting hormon di sel ditentukan oleh kombinasi hormon yang diproduksi.
Mitos 4: metabolisme dari orang kurus dan orang gemuk sama
Mereka yang kelebihan berat badan dan obesitas sering memiliki masalah ketidakseimbangan hormon yang membuat mereka lebih sulit mengontrol rasa lapar, berhenti ngidam, dan merasa termotivasi untuk berolahraga.
Oleh karena itu, ketika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda harus melakukan sesuatu dengan sistem metabolik Anda yang lebih spesifik. Demikian seperti dilansir dari Womenshealthmag, Rabu (1/6/2016).